Thursday, 28 January 2016

Tentang Saya

saya adalah seorang lelaki yang terhitung tahun 2016 ini berumur 24 tahun, saya menyelasikan pendidikan SMA di desa Air Hitam kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kemduian tahun 2010 saya melanjutkan kuliah yang rencananya Diploma III di salah satu Kampus di Palembang, namaun karena berbagai hal menyebabkan saya terpaksa harus bernegosiasi dengan pemilik yayasan agar mendapatkan ijazah Diploma I saja. saya tidak begitu rajin, tetapi saya juga tidak begitu nakal. setelah mendapatkan ijazah Diploma I, saya memutuskan untuk pergi dari rumah dikarenakan saya malu kepada orang - orang terutama kepada kedua orang tua saya atas kenakalan tingkah laku saya. setelah mendapatkan pekerjaan di sebuah perkebunan saya lama tidak pulang kerumah, hampir 2 tahun. kemudian tahun 2013 saya mencoba untuk memberanikan diri pulang kerumah dengan menyampingkan perasaan malu saya demi rasa rindu saya kepada keluarga.
syukur alhamduliilah keluarga saya bangga, dan mereka tidak segan untuk menceritkan kepada tetangga bahwa saya sudah lebih baik dengan bekerja di perkebunan tersebut, sampai tahun 2014 saya mendapatkan cobaan yang begitu berat untuk dilalui.
dari ekonomi, hubungan keluarga, hubungan dengan masyarakat, semuanya begitu seram. bahkan saya tidak pernah berpikir bahwa kami sekeluarga bisa melewati semua ini. tahun 2014 saya keluar dari pekerjaan saya, dikarenakan orang tua saya yang perempuan di vonis mengidap Diabetes militus, pertama saya bertemu dengan beliau sepulang dari bekerja saya hanya terdiam dan begitu terpukul melihat keadaan ibu saya, tidak jarang air mata saya menetes melihat beliau yang dulunya begitu sehat, gemuk, sekarang beliau sperti tidak memiliki daging sedikit pun, beliau hanya terbaring di tempat tidur dan selalu menangis, ayah saya pun sedang tidak memiliki pekerjaan, adik saya yang kuliah pun menikah ( putus tengah jalan ). semua yang kami miliki habis untuk biaya pengobatan ibu saya, bahkan rumah pun tinggal menunggu hari lagi di sita pihak *****.ayah saya hanya marah marah saja, ibu saya menangis..
sepertinya tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan keluarga saya dari kehancuran, akhirnya dengan berat hati saya nekat kembali mencari pkerjaan dengan meninggalkan situasi keluarga yang begitu suram ini, saya berangkat ke bangka belitung berniat untuk mencari pekerjaan di pertimahan. belum sampai 2 minggu bahkan saya belum sempat menyebarkan surat lamaran saya mendapat telpon dari kampung saya, " nak pulanglah, ibumu harus ditunggu" suara ayah saya terdengar dario telpon 
tanpa pikir panjang saya pulang lagi kerumah, dan lagi lagi air mata saya tidak bisa dibendung lagi.
melihat ibu saya yang begitu sangat lemah dengan tangisannya..

akhirnya pada suatu malam saya menuanikan sholat dan memohon kepada sang Ilahi, sambil menangis saya meanjatkan do'a kepada Allah.

setelah 1 minggu saya diam dirumah dan fokus mengurus ibu saya, syuklur alhamdulillah beliau menunjukan perubahan, kami tidak berobat ke dokter lagi dikarenakan tidak ada biaya lagi, kami hanya mengguanakan obat obat tradisional.

setelah ibu saya menunjukan perubahan dan semangat yang baru, saya memutuskan untuk tetap tinggal di kampung dan akan mencari kerja di kampung, Alhamdulillah saya diterima bekerja menjadi operator disekolah seberang rumah saya, setelah 6 bulan kami lalui tanpa sadar ibu saya sudah mulai beraktivitas dengan normal, ayah saya sudah mendapatkan pkerjaan, dan saya sudah melanjutkan kulia di UT Palembang. skerang saya semester 2. 

jadi sekarang saya semakin mencoba agar bisa mendekatkan diri denganAllah, karena saya sudah merasakan sendiri disaat kita terjatuh, hanya Allah lah yang bisa memberikan pertolongan. karean Dia lah yang berkuasa, di Muka Bumi dan di alam semesta ini. ALLLAHHU AKBAR.

No comments:

Post a Comment

tinggalkan saran dan kritik anda!